Greta tak mau dosen lain yang ada di ruangan ini sampai melihat dirinya dalam keadaan terpuruk begini. Cukup Feny saja yang tahu, tidak yang lain. Ia pun mengambil kembali kacamata hitam itu dengan cepat dari tangan Feny, lalu kembali memakainya untuk menutupi matanya yang masih bengkak. "Miss Greta bilang sakit mata, tapi sepertinya tidak se-simple itu. Benar?" Greta hanya diam merespons. Dia memang tak bisa berkelit atau menghindar dari Feny. Temannya yang satu ini pasti tahu dengan mudahnya bila dia sedang bohong. Feny kemudian menarik kursinya mendekat ke kursi Greta kemudian duduk. "Miss, ada apa lagi? Apa Neil dan Siska kembali berulah padamu?" Greta mengeleng. "Lalu kenapa sampai bengkak itu mata?" Ada jeda panjang sebelum Greta bicara. Setelahnya terdengar tarikan napas dal