Setelah Galih mengatakan ingin bertemu Aslan, mobil yang Aslan kemudikan langsung bergegas menuju kontrakan yang kini Galih tinggali sendiri semenjak Niken pindah ke apartemen. Tentunya Aslan juga tidak lupa mampir di toko kue sebentar karena ia merasa tidak bisa datang dengan tangan kosong.
“Bapak masih ingat jalan menuju kontrakan yang dulu aku tempati?” tanya Niken.
“Mana mungkin saya lupa?”
Sejujurnya Niken agak heran melihat Aslan masih terlihat santai. Padahal Niken sangat deg-degan kakaknya mau bertemu Aslan.
“Kenapa kamu tegang sekali?” tanya Aslan yang menyadari ada perubahan dari ekspresi Niken semenjak mobil yang Aslan kemudikan memutar arah tujuan.
“Memangnya Bapak nggak deg-degan mau ketemu Mas Galih?”
“Kenapa deg-degan padahal mau bertemu calon kakak ipar? Justru seharu
