Bab 125 - Sekarang

1974 Kata

Aslan tidak main-main dengan perkataannya bahwa pria itu tidak akan melepaskan Niken. Benar saja, setelah menjadi pusat perhatian sejak di ruang konferensi pers hingga ke ruang kerja Aslan, pria itu masih menggenggam tangan Niken dengan begitu eratnya. Setelah menutup pintu dari dalam, Aslan kemudian menatap Niken yang kini berdiri berhadapan dengannya. Mereka saling melempar senyum. Lebih tepatnya senyuman lega lantaran hari ini sungguh tidak terduga. “Kita go public lebih cepat dari jadwal yang kita rencanakan,” ucap Aslan. “Ya. Aku juga nggak nyangka bakalan diguncang kekacauan. Aku masih di tempat syuting saat Marsya melakukan siaran live dan bawa-bawa aku. Sejujurnya aku nggak habis pikir kenapa dia bisa keterlaluan banget sama aku, tapi syukurlah sekarang udah clear. Upaya dia unt

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN