Mario sampai bertanya-tanya pada dirinya sendiri, apakah dirinya terlalu bersemangat? Lebih tepatnya bersemangat dalam berupaya menjadikan Niken sebagai pacarnya. Entah ini salah atau benar, berlebihan atau tidak … yang pasti Mario hanya sedang berusaha memperjuangkan perasaannya.
Dalam mencapai tujuannya tersebut, Mario sampai mengabaikan apa yang ada di sekelilingnya. Mario tidak peduli kalau om-nya sendiri ternyata juga sedang memperjuangkan wanita yang sama dengannya. Mario juga terlalu fokus pada perasaannya sendiri sampai-sampai mengabaikan fakta tentang sebenarnya siapa pria yang berada di dalam hati Niken?
Sungguh, Mario tidak akan pernah membayangkan semua akan begini. Mario menang dalam persaingannya dengan sang om, hanya saja … kenapa hatinya merasa kalah?
Mario merasa meskip
