Dua Puluh Satu

1545 Kata

“Enggak ada,” jawabnya dengan suara berat. Diletakkan gelas itu di atas meja lalu dia memeluk istrinya. Indira menyesap aroma sabun dari tubuh Efrain. Dia sudah mandi rupanya. “Besok, kita cari kampus untuk kamu ya,” ucap Efrain. “Kenapa?” “Saya enggak mau istri saya direndahkan hanya karena tamatan SMA,” ucap Efrain. Indira tersenyum tipis, rupanya hal itu cukup mengganggu Efrain. Jelas saja, keluarga besarnya pasti banyak menanyakan tentang bibit bebet bobot Indira yang tiba-tiba masuk ke keluarganya yang terpandang. “Oke, Mas,” ucap Indira seraya mendongak. Efrain menunduk dan mengecup bibir istrinya. “Morning seks?” tanya Efrain. Indira mengangguk antusias membuat Efrain menjewel hidungnya gemas. Dia mengecup bibir Indira dan melumatnya. Membawa Indira ke sisi ranjang di ba

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN