Indira sudah merasakan kontraksi sejak semalam tadi, namun dia berusaha menahannya. Dia terus berjalan-jalan di sekitar rumah, menyapa para tetangga yang juga berolah raga di hari libur ini. Dia sudah menghubungi Alyssa untuk kemungkinan dia yang akan melahirkan. Dia juga sudah mengambil cuti kuliahnya selama satu semester ini. Ketika tengah berjalan santai, dia dikejutkan dengan kontraksinya yang cukup kencang dan lama. Dia segera berjalan ke dalam rumah. Dibangunkan Efrain, pria itu masih tertidur, dia justru menarik selimut semakin tinggi hingga menutupi wajahnya. Semalam ada operasi darurat hingga dia baru pulang pukul empat pagi tadi. “Mas, tolong aku, kayaknya sudah mau lahiran,” ujar Indira dengan kening berkeringat. “Jangan ganggu saya Indira, itu kan anak kamu urus sendiri!” g