Dua Puluh Lima

2006 Kata

“Bagaimana kampus hari ini?” tanya Efrain ketika mereka berdua sudah berbaring di ranjang. Setelah mengantar Indira pulang, Efrain kembali ke rumah sakit karena ada pasien memerlukan tindakan. Dia tak pernah ingkar janji, karena itu dia tetap menjemput istrinya. “Yah, lumayan,” jawab Indira malas. “Kok enggak semangat?” tanya Efrain. “Dosen mata kuliah keduanya galak, sinis gitu, kayak agak nyindir,” tukas Indira. “Mau dilaporkan ke rektor aja?” tanya Efrain. “Jangan,” ujar Indira memegang tangan suaminya, “aku enggak mau dapat masalah ah, biarin aja,” imbuhnya. Efrain mengusap kepalanya lembut, ditatap mata istrinya itu lalu dia memajukan wajahnya mengecup bibir Indira. Indira membalas kecupan itu dan mengubahnya menjadi lumatan. Efrain mengulurkan tangannya ke bawah, namun In

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN