Dua tahun yang lalu,
“Kay, bangun sayang,” pinta wanita yang sudah berumur tetapi wajahnya masih cantik.
“Hmm ... sebentar lagi Mom,” ujar gadis kecil bernama Kaylee yang masih mengantuk sambil mengambil selimutnya untuk menutupi tubuhnya.
“No sweetie, sudah waktunya bangun. Segera mandi jika tidak ingin terlambat masuk sekolah,” tegas wanita itu yang merupakan Mommy Kaylee yaitu Shayla Kath.
“Baik Mom, cup.” Sebuah kecupan didaratkan Kaylee kepada Mommy nya.
Shayla tersenyum bahagia dan memberi kecupan pada pipi gembul milik putri kesayangannya. “Sana pergilah mandi! Setelah itu turun ke bawah, Daddy dan Mommy akan menunggumu untuk sarapan bersama,” ujar Shayla setelah itu pergi keluar dari kamar putrinya.
“Pagi Dad,” sapa Kaylee dengan mencium pipi Libert Drake, pria yang sudah berumur namun wajahnya masih saja tampan dengan tubuh proposionalnya.
“Morning sweetie, apa semalam kamu tidur larut lagi?” tanya Libert sambil membalas kecupan ke pipi gembul Kaylee.
“Iya Dad. Hari ini, hari terakhir ku ujian semester. Setelah itu Kay bakalan libur panjang,” jawab Kaylee dengan mata membinar dan senangnya.
“Bagaimana setelah ujian Kaylee selesai, kita pergi berlibur?” ajak Libert membuat Kaylee semakin antusias dan tak sabar menanti hari tersebut.
“Benarkah Dad? Kita akan berlibur?”
“Hmm ... tentu Sweetie, Daddy akan menyuruh sekretaris Daddy untuk mengosongkan jadwal beberapa hari untuk kita berlibur bersama.”
“Asik! Kita akan berlibur bersama! Kemana kita akan berlibur Dad?”
“Bagaimana kalau kita berlibur ke Italy? Kamu mau Honey?” tanya Libert kepada istri tercintanya.
“Italy? Negara yang terkenal karena keindahan laut dan bangunan sejarahnya, tentu saja aku mau,” jawab Shayla yang mendapat sorakan bahagia Kaylee.
“Kaylee tidak sabar menunggu hari itu tiba, saat di sana aku mau Daddy mengambil banyak foto Kay bersama Mommy.”
“Jadi foto Daddy dan Kay tidak ada?”
“Tentu saja ada! Foto kita bertiga lebih tepatnya. Kita akan memgambil banyak foto di setiap moment yang kita lakukan di sana,” oceh Kaylee dengan semangatnya membuat pasangan suami istri itu tertawa melihatnya.
Tetapi semua itu hanya tinggal wacana, Shayla mengalami kecelakaan saat ingin menuju perusahan. Sebuah mobil hitam tiba-tiba menyerobos di depan mobil yang membawa Shayla sehingga membuat sang supir membanting stir dan menabrak truk dari arah berlawanan.
Tabrakan tersebut mengakibatkan ledakan yang begitu besar dan membuat kemacetan pada jalan. Tak jauh dari lokasi kecelakan, sebuah mobil hitam terpakir. Kaca jendela mobil diturunkan dan sang pengendara memandang ke arah kaca spion sambil tersenyum menyeringai.
“Jangan lupa kirim sisa bayarannya,” ucap sang pengendara pada penelepon yang ternyata adalah seorang pria. Wajahnya tidak terlihat karena tertutupi oleh topi.
“Tentu saja, aku akan mengirimnya sekarang,” ucap si penelepon yang ternyata seorang wanita, sebuah senyum terukir pada bibir merah wanita tersebut.
Berita kecelakaan mengenai sang istri membuat Libert sangat terpukul dan kehilangan. Begitu pula dengan Kaylee yang menangis tiap malamnya setelah proses pemakaman Shayla.
Tepat satu tahun Shayla meninggal, Libert datang menemui putrinya di kamar. Dilihatnya putri sematang wayangnya tengah membaca buku dengan posisi berbaring. “Hey Sweetie, bolehkah Daddy masuk?”
Kaylee bangun dan mengangguk kepalanya.
“Ada yang ingin Daddy katakan kepada Kay,” ujar Libert yang sudah duduk di tepi kasur.
“Apa itu Dad?”
“Jika Kay memiliki Mommy baru lagi bagaimana?” tanya Libert dengan pelan.
“Daddy ingin menikah lagi?” Dengan wajah terkejut dan sendunya Kaylee bertanya.
“Benar Sweetie, Daddy beberapa bulan ini dekat dengan seorang wanita. Status wanita itu sama dengan Daddy, dia seorang janda dan memiliki seorang putri yang sama usia denganmu,” ujar Libert menatap lembut putri tercintanya.
“Apa Daddy mencintai wanita itu seperti Daddy mencintai Mommy?”
“Tentu saja tidak sweetie, cinta Daddy untuk Mommy-mu lebih besar daripada cinta Daddy ke Bella. Walaupun Daddy menikah dengan Bella tetap saja dia tidak bisa menggantikan posisi Mommy di hati Daddy,” jawab Libert sambil memeluk Kaylee.
“Apa nanti Daddy akan pilih kasih terhadap aku dan putrinya Bella?”
“Tentu saja tidak, cinta Daddy pada kalian akan sama, begitu juga perlakuan Daddy terhadap kalian.”
“Baiklah Dad, Kay setuju jika Daddy ingin menikahi tante Bella. Asal Daddy bahagia, Kay juga ikut bahagia,” ucapan Kaylee membuat Libert tersenyum bahagia. Pria berumur itu langsung mengecup pipi gembul putrinya dan berkata, “Terima kasih sweetie, Daddy yakin kamu pasti akan menyukai tante Bella sebagai Mommy-mu.”
“No Dad, Bella bukan Mommy Kaylee. Mommy Kaylee tetap satu yaitu Mommy Shayla dan Kay akan memanggil tante Bella dengan sebutan Ibu,” jelas Kaylee dengan chubbynya.
“Baiklah, terserah kamu Sweetie mau memanggil Bella dengan sebutan apa. Dan untuk adikmu, dia bernama Alisa. Dia juga cantik sepertimu,” cerita Libert tersenyum lebar.
Sebulan kemudian pernikahan Libert dan Bella dilangsungkan dengan begitu meriah dan mewah. Kaylee ikut bahagia melihat Daddy nya yang begitu bahagia menikah dengan Bella. Kaylee mengaku bahwa Bella wanita yang begitu cantik begitu juga putrinya yang seusia dengannya. Hanya tanggal kelahiran mereka yang membuat Kaylee dipanggil dengan sebutan kakak oleh Alisa.
Awalnya, semua berjalan sempurna dan bahagia namun setelah Kaylee menginjak usia lima belas tahun semuanya berubah. Apalagi sejak Libert sering pulang pergi luar negeri mengurus perusahaannya. Hidup Kaylee berubah total menjadi upik abu yang harus mengikuti semua perintah dari Ibu tiri dan adik tirinya. Jika ia menolak, maka cacian dan siksaan yang akan ia dapatkan. Namun berbeda jika Libert berada di rumah, hidup Kaylee akan kembali normal. Penuh kasih sayang layaknya keluarga bahagia.