Eric menyandarkan dirinya pada bangku dan menatap Austin dengan tatapan meremehkan. “Jika aku memberitahumu, apa kamu yakin mendapatkannya?” Austin menggertakan giginya. “Tentu saja, aku tidak akan melepas orang-orang yang berani menyakiti Kaylee.” Eric tersenyum miring, tatapannya penuh sindiran. “Keberanianmu memang besar, Austin. Tapi jangan lupa… kamu bukan Axton. Kamu tidak setangguh dia.” Austin menahan amarahnya. Tangannya mengepal di atas meja. “Aku tak peduli siapa yang kamu bandingkan. Yang jelas, aku akan melindungi Kaylee.” Eric tertawa kecil, lalu berdiri. “Baiklah. Kalau begitu, ikut aku. Ada sesuatu yang harus kamu lihat sendiri. Anggap saja… ini buktinya.” Austin sempat ragu, tapi akhirnya mengikuti Eric. Mereka meninggalkan restoran menuju sebuah gudang tua di pinggir