Kedua pria itu saling bertatapan. Satunya menghunus tatapan tajam satunya lagi menyeringai. “Ah ... tidak ... tidak ... sungguh tidak sopan diriku jika memanggilnya seperti itu. Aku harus memanggilnya kakak ipar, bukankah begitu?” Rahang Axton mengeras. Kemarahan di wajahnya begitu kentara saat mendengar nama wanitanya disebut. “Kakak ipar sangat cantik dan baik tapi sayang dia menikah dengan seorang monster.” Duarr Kilat petir kembali menyambar memberi penerangan sesaat. Axton menarik kerah kemeja Eric dengan kedua tangannya. Wajah bengis, mengancam dan aura membunuh menguar begitu kuat tidak membuat Eric takut. Pria itu terlihat santai, tetap tersenyum walaupun tahu nyawanya dalam bahaya. “Sepertinya kakak ipar tak tahu siapa sosok sebenarnya suaminya?” Cengkeraman tangan Axton