Joshua juga menghadiri acara tersebut. Pria itu sibuk berbincang – bincang, matanya tak sengaja menangkap sosok yang belakangan ini memenuhi pikirannya. Wanita itu tengah bercanda tawa, sesekali sang wanita bersemu merah menahan malu. Di sampingnya sang pria tersenyum lebar seakan mengatakan ‘Dia pria beruntung.’ Tatapan Joshua berubah tajam saat menatap tepat pada tangan pria itu yang memeluk punggung polos Senia. Tanpa sadar tangannya terkepal, entah mengapa ia merasa tidak suka melihat wanita itu dengan pria lain. Apa dia cemburu? Joshua menepis pikirannya itu. Ia kembali fokus berbincang bersama koleganya namun matanya tetap mengawasi gerak-gerik Senia. “Permisi,” pamitnya. Joshua segera menghampiri Senia yang tengah sendiri saat ini. “Ternyata kamu memang seorang p*****r,” desisny