“Kamu datang,” ucap Kila dengan senyum lebarnya. Wanita itu begitu senang, tak menyangka pria itu akan datang. Dengan kedua tangan memasuki saku celana. “Aku datang hanya untuk memastikan malaikat maut sudah menjemputnya apa belum,” sarkas Axton. “Kamu!” geram sang Kakek sambil memegang dadanya ketika mendengar kalimat yang keluar dari mulut sang cucunya. “Kakek,” panggil Kila khawatir. “Melihatmu masih bisa marah, berarti kamu baik-baik saja. Kalau begitu aku pergi.” “Cucu biadab!” “Kakek, kakek tunggulah sebentar. Aku akan segera kembali,” ujar Kila sebelum beranjak dari tempatnya. “Kak Axton, tunggu!” teriak Kila dari lantai dua. Dengan cepat ia menuruni tangga. Nafas sedikit berderu tak beraturan saat berhadapan dengan pria itu. “Kak Axton, terima kasih sudah mau menjenguk Ka