Kaylee memasuki kafe, James yang pertama kali melihatnya langsung menghentikan pekerjaannya lalu berlari ke arah Kaylee dan mendekapnya dengan erat. “Kaylee, ke mana saja? Kamu tahu, betapa khawatirnya aku tidak menemukanmu maupun menghubungimu,” seru James. “Maafkan aku, telah membuatmu khawatir akan keberadaanku,” balas Kaylee sambil melepas pelukannya. “Ke mana saja kamu, Kay? Sesuatu terjadi padamu?” tanya James bertubi-tubi. “Aku baik-baik saja,” jawab Kaylee. “Kamu bohong, pasti sesuatu terjadi kepadamu. Apa Ibu tiri dan adik tirimu datang menyakitimu lagi?” Kaylee menggelengkan kepalanya. “Aku baik-baik saja, James. Percayalah, hmm,” ungkapnya sambil menampilkan senyum terbaiknya. James menghela napasnya panjang kemudian mengangguk kepalanya. “Kaylee!” jerit seseorang be