Lorong rumah sakit terasa lengang saat Kaylee kembali melangkah cepat menuju kamar rawat. Hatinya masih diliputi keresahan setelah pertemuannya dengan Eric. Saat pintu kamar dibuka, matanya langsung tertuju pada Austin yang tengah duduk bersandar di ranjang, wajahnya masih pucat namun matanya terbuka menatap jendela. “Austin…” panggil Kaylee pelan. Pria itu menoleh, tersenyum tipis. “Kamu kembali. Harusnya kamu pulang dan istirahat, Kay.” Kaylee menghampiri, duduk di tepi ranjang, menggenggam tangan pria itu yang terasa dingin. “Aku tidak bisa tenang kalau meninggalkanmu terlalu lama.” Ia menelan ludah, lalu memberanikan diri. “Aku… ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi padamu malam itu. Siapa yang menyerangmu?” Sejenak Austin terdiam. Pandangannya mengeras, seolah berusaha memilih ka