Kana Bagaskara, 29 tahun, seorang pria dewasa yang berstatus anak angkat dari keluarga Bagaskara. Kana di adopsi dari panti asuhan sejak usia 10 tahun, hingga hari ini dia sudah berhasil menjadi CEO muda, berkat kebaikan keluarga Bagaskara yang menyekolahkan dan memberikan banyak peluang juga kesempatan untuk mengembangkan diri. Pasangan Irwan Bagaskara dan Dewi Mutia Bagaskara, suami istri yang bergelimang harta namun tak memiliki anak lelaki menjadi keberuntungan tersendiri untuk Kana.
Sejak di angkat anak oleh mereka 19 tahun yang lalu, hidup Kana baik-baik saja. Meskipun tahu ada sedikit perbedaan akan kasih sayang yang mereka berikan padanya kedua putrinya, tak membuat Kana sakit hati. Mereka adalah orang yang paling baik di mata Kana, merubah hidupnya yang harusnya sengsara menjadi seperti sekarang, hidup nyaman tanpa kekurangan suatu apapun.
Sebagai lelaki normal dan dewasa, Kana juga memiliki kekasih, namanya Laras. Larasya Elvita Hutama, putri kedua dari Elvin Hutama seorang pengacara kondang yang menjadi kepercayaan keluarga Bagaskara. Perempuan seusianya yang tak lain adalah temannya ketika SMA. Kepintarannya, sikap dewasanya, membuat Kana nyaman dan jatuh hati.
Kana yang sudah merasa cukup dewasa dan mampu untuk menjadi kepala rumah tangga, menyampaikan keinginan pada kedua orangtuanya untuk menikahi Laras, dan mereka setuju. Bayangan akan masa depan yang bahagia dan penuh kepuasan sudah terpampang jelas di depan mata Kana.
Sayangnya, ketika hari itu tiba, saat ia sudah berjabat tangan dengan Ayah Laras untuk mengucapkan ijab qabul, seorang wanita menggagalkannya. Wanita itu adalah Keyra Bagaskara, keponakannya sendiri, cucu pertama dari keluarga Bagaskara, anak dari orang yang selama ini sudah menjadi Kakak bagi Kana. Ucapan tak bertanggungjawab dari mulut Keyra, menghancurkan hidup Kana.
"Hentikan pernikahan ini! Om Kana nggak boleh menikah sama perempuan lain, aku lagi hamil anak dia. Dia harus tanggungjawab."
Kata-kata yang keluar dari bibir Keyra bagai petir yang menyambar Kana pagi itu. Menghancurkan hidupnya, hatinya, dan harga dirinya di depan semua orang termasuk keluarganya. Membuat Kana gagal menikah dengan wanita yang di cintainya dan meraih bahagia.
Tidak hanya itu, Kana juga kehilangan seluruh harta yang berasal dari keluarga Bagaskara. Meski Kana memiliki perusahaan yang ia bangun sendiri, memang tidak akan terwujud jika dirinya tak menyandang nama Bagaskara dibelakangnya. Sebuah nama besar yang memudahkan setiap langkahnya.
Apa yang Keyra ucapkan jelas sebuah kebohongan. Sedikitpun Kana tak pernah menyentuh tubuh Keyra meski selama setahun terakhir ini mereka tinggal satu atap. Mereka akrab, tak jarang pergi bersama, menghabiskan waktu di rumah bersama, bercanda dan tertawa layaknya keluarga.
Kana menyayangi Keyra, tapi hanya sebatas rasa sayang seorang paman terhadap keponakannya. Keyra cantik, tapi tanpa harus bertanya Kana tahu Keyra adalah wanita yang terlarang untuk dia cintai. Kana tak pernah sedikitpun ada keinginan untuk bersanding dengan Keyra sebagai suami.
Sekarang, rasa sayang yang Kana miliki berubah menjadi rasa benci. Ini bukan hanya soal kehilangan harta dan kenyamanan, tapi lebih kepada harga dirinya yang hancur. Sebagai anak angkat dia sudah dianggap tidak tahu diri. Mengecewakan orang yang sudah baik hati memungutnya dari lembah kesepian dan kesengsaraan. Kana memang ingin lepas dari mereka, tapi tidak dengan cara seperti ini.
Kana tidak akan memaafkan perbuatan Keyra, dia akan membuat keponakannya itu menyesal sudah membuatnya dalam posisi sulit. Tidak akan pernah ada kebahagiaan yang di dapat seseorang dengan cara kotor dan merugikan orang lain. Kana akan membuat hidup Keyra tidak nyaman hingga menyesal dan pergi dengan sendirinya.
***
Keyra Alina Bagaskara, gadis muda berusia 19 tahun yang sedang melanjutkan pendidikannya. Untuk sementara dia tinggal di rumah Kakek-Neneknya. Orangtuanya menyarankan hal itu karena rumah mereka sangat dekat dengan kampus impian Keyra. Namun, bukan itu hal utama yang akhirnya membuat Keyra betah tinggal disana, melainkan karena keberadaan seseorang, yaitu Kana, Om-nya.
Usia Keyra sudah 19 tahun, ia sudah tahu perasaan apa yang dia miliki untuk Om-nya. Ada rasa kagum dan debaran membahagiakan setiap Om Kana tersenyum padanya. Jam pulang kerja Kana adalah hal yang paling ditunggu Keyra setiap harinya. Meskipun begitu Keyra tak berani mengungkapkannya, cukup dengan menikmati kebersamaan dengannya saja sudah cukup. Sampai dia punya alasan untuk bertindak nekad. Ketika tahu Om-nya ingin menikah, hati Keyra resah. Rasa tak rela Om Kana dimiliki wanita lain begitu jelas di hatinya. Rasanya ingin marah, ingin teriak, tapi ada hak.
Selama persiapan pernikahan, Keyra sengaja menjauh, berbohong pada Kakek-Nenek dan keluarganya jika dia ada tugas penelitian di luar kota. Tujuannya adalah untuk menghilangkan segala perasaan yang ada di hatinya untuk Om Kana. Meyakinkan hatinya jika perasaan yang ia miliki adalah salah, dan terlarang. Dan ia tidak perlu menjalankan niatnya agar Om Kana tetap ada untuknya.
Sayangnya usaha Keyra sia-sia, bayangan Om Kana akan menyayangi Tante Laras, memanjakan, dan berhubungan badan dan punya anak dengan wanita itu membuat hati Keyra berontak. Tidak ada kesempatan lagi untuknya jika mereka sudah menikah. Dan demi apapun Keyra tidak rela dan tak ingin menjadi gila. Ia takut jika tak menggagalkan pernikahan mereka akan menyesal suatu hari nanti.
Keyra memutuskan pulang, mengejar waktu untuk menggagalkan pernikahan Om Kana dan Laras. Berlari sekuat tenaga ketika taksi yang dia naiki terjebak macet. Keyra kira dengan menggagalkan pernikahan Om Kana dan memilikinya akan membuat hidupnya tenang, walaupun pada kenyataannya salah.
Mendapatkan seseorang dengan cara yang salah pada akhirnya menyiksa raga dan hati Keyra sendiri. Pada akhirnya pernikahan Kana gagal dan justru menikahinya, namun, jangankan dianggap dan dicintai, kasih sayang dan perhatian yang dulu Kana punya untuk seorang keponakan pun sudah tidak ada. Dia berubah menjadi laki-laki yang dingin dan kejam, kecuali terhadap Laras.
Satu-satunya hal yang membuat Keyra merasa menjadi istri dan memiliki Om Kana hanya ketika malam tiba, saat Om Kana menyetubuhinya, tanpa ampun. Sesuatu yang membuat Keyra bertanya-tanya, jika Om Kana terpaksa menikahinya karena menganggap dirinya keponakan, kenapa dia tega menyetubuhinya?