Part 21

1830 Kata

Dua bulan kemudian...   Reza             Aku menengok kesamping dan tersenyum begitu melihat Luna tertidur pulas. Aku mengusap kepalanya pelan dan itu membuatnya bergerak tidak nyaman. Riasan di wajahnya masih lengkap. Bahkan lipstick pink yang dipoles di bibirnya masih belum pudar. Hari ini adalah hari dimana acara wisuda diadakan. Dan tentu saja, Luna termasuk dalam daftar mahasiswa yang diwisuda periode ini. Sejak bangun tidur tadi pagi, dia sudah sangat antusias. Awalnya aku tidak tahu kalau ternyata Luna mendapat predikat cumlaude. Selama aku menjadi dosen pembimbingnya, tidak pernah sekalipun aku menanyakan indeks prestasinya. Dan aku cukup terkejut ketika dia meminta perias yang datang ke apartemen kami untuk memasangkan slempang cumlaude di badannya.        Ya, kalau dipikir-p

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN