Gwen berdiri dari duduknya begitu melihat kedatangan Gendis yang sudah ditunggu-tunggunya. Senyuman Gwen melebar, ketika bertemu pandang dengan sosok cantik yang tampak berbinar wajahnya. Aura-aura positif terpancar dari wajah ayu perempuan yang tubuhnya nampak berisi lantaran sedang hamil. Namun, senyuman Gwen pudar tatkala netranya bersiborok dengan tatapan menyebalkan dari sang putra. "Halo, Gendis!" sapa Gwen, mendekat lalu begitu saja memeluk Gendis. Wanita yang bahkan baru dikenalnya tadi pagi. Gendis terlihat canggung sekali. Selain dikarenakan suasana hati yang mendadak tak enak, Gendis juga bingung harus bersikap bagaimana mengahadapi calon mertua. Eh, kenapa sudah mengakui calon mertua segala. Belum tentu juga Gwen mau memberikan putranya. Hati Gendis kembali nyeri. Ketakutan