Gendis menahan tawanya melihat keringat telah membanjiri dahi dan hampir seluruh wajah Gery. Kentara sekali jika lelaki yang sedang makan bersamanya ini adalah seorang sultan. Buktinya, makan di warung tenda pinggir jalan seperti ini, membuat Gery kepanasan. Kemeja lengan panjang pun sudah Gery singkap hingga siku, mempertontonkan otot-otot tangan yang menyembul begitu sempurna. Gery adalah sosok lelaki dengan ketampanan yang tak perlu diragukan. Terbukti beberapa perempuan yang berada di dalam tempat yang sama dengan mereka saat ini, dengan terang-terangan memperhatikan ada juga yang melirik menunjukkan keterpesonaan. Jika Gendis merasa risih menjadi pusat perhatian, lain halnya dengan Gery yang cuek saja masih sibuk menikmati seporsi nasi dengan ayam, sambal, dan lalapan. Sesekali Gery j