Ketika Anda mengunjungi situs web kami, jika Anda memberikan persetujuan, kami akan menggunakan cookie untuk mengumpulkan data statistik gabungan guna meningkatkan layanan kami dan mengingat pilihan Anda untuk kunjungan berikutnya. Kebijakan Cookie & Kebijakan Privasi
Pembaca yang Terhormat, kami membutuhkan cookie supaya situs web kami tetap berjalan dengan lancar dan menawarkan konten yang dipersonalisasi untuk memenuhi kebutuhan Anda dengan lebih baik, sehingga kami dapat memastikan pengalaman membaca yang terbaik. Anda dapat mengubah izin Anda terhadap pengaturan cookie di bawah ini kapan saja.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Aluna memegang bajunya kemudian mendekatkan ke hidung untuk lebih meyakinkan dirinya. Benar, di sana tertinggal aroma parfum Awan. Tentu dia jadi hafal dengan aroma parfum tersebut setelah beberapa malam ini tidur seranjang dengannya. "Apa mungin Awan yang membawa diriku kemari?" Aluna sungguh penasaran sekali. Teringat dengan mimpi sebelumnya, melihat Awan yang menatapnya resah semakin menambah rasa penasaran. Maka ia pun mengambil ponsel, yang diingat ada di saku baju. Saat ia raba, kabar baliknya itu memang masih ada di sana. Aluna kemudian menghubungi nomor Awan. "Maaf, nomor yang Anda tuju sedang berada di luar jangkauan. Silakan coba beberapa saat lagi." Hiss! Aluna memukulkan ponsel ke kasur setelah mematikan telepon tak tersambung itu. Menyebalkan sekali! "Bila ponselny
