Sungguh, Awan seperti ditelanjangi dengan tatapan Aluna yang seolah mencari tahu sesuatu yang sedang ia sembunyikan saat ini. "Lalu kenapa kamu takut melihatku?" "Siapa yang takut? Aku tidak takut padamu." Awan mencoba untuk melawan ketakutannya sendiri. Bila dia pasrah, sama artinya dengan membenarkan perkataan Aluna bukan? Awan kemudian balas mencondongkan tubuhnya maju. Wajahnya kini berdekatan dengan wajah Aluna. Deru napas mereka beradu. Aluna bisa merasakan napas hangat meniup mukanya. Jangan luapkan aroma amber kuat yang juga ikut menyengat hidung kala berdekatan begini. "Sekarang kamu yang takut padaku." Terlihat Aluna menarik mundur mukanya pelan dengan gemetar. Melihat Aluna yang balik ketakutan, Awan semakin menjadi. Ia terus memajukan wajahnya kala Aluna menarik mundu