Zevania melangkahkan kakinya keluar dari ruang konseling diikuti oleh dua puluh anggota D’Zebra yang bersekolah di SMA Bintang Bangsa. Tadi, atau lebih tepatnya barusan, mereka menjalani sidang kecil-kecilan yang dihadiri oleh wali kelas mereka masing-masing dan seorang guru bidang konseling. Tidak berlangsung menegangkan memang, namun cukup untuk membuat mereka menahan napas pada awalnya. Bagusnya, para guru lebih mempercayai mereka ketimbang berita bodong yang tidak diketahui siapa penyebarnya. Kini mereka berjalan bersama dengan Zevania dan Zidan diposisi paling depan, mereka menuju kantin tanpa mempedulikan waktu istirahat yang sudah berakhir dua menit yang lalu. Siapa suruh menyidang murid di jam istirahat? C’mon, mereka juga perlu mengisi perut sebelum mengisi otak. “Bu, mi aya