Zevania yakin tak salah, ia melihat senyum miring terbit dibibir pablo ketika bertanya. “Iya, kenapa senyumnya gitu?” “Maksud lo Zidan?” Zevania langsung berdiri waspada ketika tiba-tiba saja pablo tersenyum sinis. Kenapa Pablo menunjukkan senyum seperti itu? Dan lagi, kenapa ia mengenal Zidan? “Ke—kenapa lo kenal sama Zidan?” Pablo tertawa, Zevania melihatnya sebagai tawa jahat. Namun kemudian, Pablo tersenyum. Senyum biasa tanpa ada unsur sinis sedikitpun. “Gue anggota BlackStar, mereka panggil gue Pablo, ya mungkin lo tahu. Gue musuh Zidan, tapi tenang aja. Gua gak akan macem-macem kok sama lo. Urusan gue sama Zidan, bukan lo.” Zevania tak ingin cepat mempercayai Pablo, cewek bengal itu tetap berdiri dengan waspada. Pablo tertawa ringan, menghampiri Zevania. “By the way,

