Zidan tersenyum tipis karena ia telah berhasil membujuk Zevania untuk makan. Sejak tadi, ia memperhatikan Zevania yang tengah memakan pancake dengan potongan-potongan kecil. Setelah menyiramkan sirup maple, Zevano memang sengaja memotongnya menjadi bagian-bagian kecil agar Zevania mudah memakannya. Saat ini Zevano pergi ke kamarnya, mungkin akan sedikit membersihkan diri setelah memasak. Di ruang makan, Zevania ditemani oleh Zidan dan Paman Dean. Ya, pamannya itu baru saja datang ke rumahnya. Dan jika boleh berkata jujur, Zevania merasa canggung ketika dua orang itu terus memandangi wajahnya dengan lekat. Ayolah, saat ini wajahnya tidak dalam kondisi cantik. Kantung mata, bibir sembab, dan hidung merah cukup membuat Zevania merasa minder untuk dilihat sedikit saja. Seolah tak pedul