Kris terbangun dari tidurnya. Ia mengedarkan pandangannya. Ia berada di kamar tamu bersama Alfath. Alfath sudah terbangun dan mengerjap-ngerjapkan mantanya. Tumben sekali Alfath tidak nangis. Biasanya bocah itu akan menangis saat terbangun dan tidak mendapati Mamanya. Kris melirik jam dinding. Sudah jam enam. Dan dia harus bangun untuk bekerja. Kris menggendong Alfath ke kamarnya untuk memandikan bocah itu. Membuka pintu, ia melihat Khanza yang melempar hp nya dengan gugup. Kris menaikkan sebelah alisnya. Dia sudah tau perselingkuhan Khanza. Lalu kenapa istrinya terlihat gugup?. "Kris, biar aku yang mandikan Alfath." ucap Khanza beranjak berdiri. "Tidak perlu, aku bisa sendiri." jawab Kris. Khanza mendudukkan dirinya lagi seraya menghela nafas. "Pa, ayangan!" celoteh Alfath sambil m

