Bab 20. Yang diinginkan

1092 Kata

Lembayung berdiri ragu di lobby kantornya menunggu Arka menjemputnya sore ini. Kejadian siang tadi begitu membekas di hati Lembayung sehingga ia merasa gelisah seharian. Entah apa apa yang terjadi tetapi Lembayung merasa malu, gelisah sekaligus jadi mengingat Arka terus menerus. Ada perasaan tak sabar dihatinya ingin bertemu Arka, tetapi kini ia merasa malu dan canggung. Melihat mobil Arka berhenti di lobby membuat Lembayung merasa sedikit canggung, Tak ada lagi panggilan santai yang riang ketika melihat pria itu menurunkan jendela dan membukakan pintu untuknya masuk. “Kamu sudah menunggu lama?” tanya Arka ketika Lembayung sudah duduk disisinya di bangku belakang. Ditanya seperti itu Lembayung hanya menggelengkan kepalanya cepat sambil tersenyum kaku. Kali ini entah mengapa ia tak bi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN