Saat pagi menjelang, seperti biasa setelah sholat subuh Annisa kembali memasak makanan di dapur. Sambil berbincang dia dengan para pelayan lainnya. Setelah selesai, dia memanggil Darel untuk makan. Darel hampir gila saat Annisa bilang kalau dia yang memasak. ‘Jangan bilang kalau makan kentang?’ Darel meringis, tetapi saat sampai di meja makan, makanan yang tersaji sangat enak dan mengunggah selera. “Kak ... Boleh gak kalo aku mau beli ice cream nanti.” Annisa menatap Darel penuh permohonan. “Tidak boleh!” jawab Darel datar, dia tidak akan bertingkah ceroboh lagi dengan membiarkan istrinya keluar dan bertemu Fian. “Kumohon ...” Annisa tak putus asa, kini dia menangkupkan tangannya ke d**a. Darel tetap menggelengkan kepala. “Kalau kau mau makan ice cream,nanti akan dib