64

1038 Kata

Malam semakin larut, acara makan malam tadi juga sudah mulai tidak kondusif. Suasananya tidak sehangat dulu. Setelah, pengungkapan identitas Alea yang sebenarnya. Alea juga nampak murung. Entah bagaimana sikap Alea selanjutnya nanti setelah ini. Apakah senyum ceria dan rengekan manja itu akan masih terdengar setiap hari dari bibir tipis Alea. Alea mendekap kedua kakinya yang ditekuk hingga menempel pada kedua dadanya. Rambutnya yang ikal dan panjang terlihat tidak rapi. Alea benar -benar tidak mood untuk merias diri. Kaca jendela kamarnya juga dibuka sedikit hingga angin malam berhembus mengenai wajahnya yang sedikit memucat. Air matanya tak lagi bisa terjatuh. Rasanya sudah kering setelah seharian ini menangis. Alea begitu kaget dengan pernyataan lantang Papa Al, bahwa dirinya bukan a

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN