Ayu menepis tangan Al yang mulai nakal meraba bagian dadanya. Tangan besar itu sudah berhasil masuk menyentuh ujung bukit Ayu yang terasa keras. "Kenapa Sayang?" tanya Al begitu terkejut melihat tangannya ditepis dengan keras. "Al ... Kamu ini sellau nakal. Bisa gak, kalau lagi ciuman itu, tangannya diem. Geli tahu," ucap Ayu pada Al. "Geli? Apa ngajak gelut?" tanya Al sambil menaik -nurunkan satu alisnya menatap Ayu. "Udah ah ... Kita harus segera ke restauran. Berduaan sama kamu ditempat ksoong begini yang ada aku habis kamu permainkan terus," ucap Ayu tertawa. Ayu merapikan dres -nya dan cepol rambutnya yang sedikit berantakan. Kuncup bukit yang sempat dimainkan oleh Al kembali ia masukan ke adlam wadah yang sudah ada. Al dan Ayu bergegas menuju restauran yang akan dibuka untuk um