Saat ujian semakin dekat, Revan libur berjualan, karena ingin fokus pada ujian. Ia ingin membuktikan, bahwa perasaan cintanya pada Asila, dan niatnya untuk menikah cepat, tidak mempengaruhi semangat belajarnya. Dan tidak membuat nilai sekolahnya merosot. Mereka hanya bertemu, saat malam saja. Saat pergi, dan pulang dari musholla. Dan dilanjutkan makan malam bersama. Cantika yang meminta, agar setiap malam, Asma sekeluarga makan malam di rumahnya. Cantika ingin, masa tuanya dihiasi oleh gelak tawa, dan canda dari anak, menantu, dan cucu-cucunya. Pulang dari rumah nininya, biasanya Revan menelpon Asila dulu sebelum mulai belajar. Minta obat penyemangat katanya. Karena, saat berada di rumah nininya, Asila menghindar untuk berada dekat dengannya. Revan : Assalamualaikum, Asila Asyani Mahar

