Sesuai janji, setalah sholat isya, dan makan malam, mereka berkumpul di ruang tengah rumah Raka. "Abba, Amma, ada yang ingin kami sampaikan." Revano yang memulai pembicaraan. "Ada apa, Vano?" Soleh menatap Revano. "Ini tentang lamaran untuk Asila." "Lamaran untuk Asila? Memangnya ada yang ingin melamar Asila lagi?" "Iya, Amma." "Tapi, Asila belum ingin menikah katanya. Bukan begitu, Sila?" Cantika menatap Asila. Asila tampak bingung harus menjawab apa. "Amma, aku rasa, lamaran kali ini pasti akan Asila terima, iyakan, Sila?" Aska tersenyum, ia tahu adik iparnya itu sedang bingung mencari jawaban atas pertanyaan Ammanya. Cantika mengernyitkan keningnya. "Memangnya, Sila sudah tahu siapa yang ingin melamar?" Cantika menatap Aska. "Ya tahu, Amma. Yang melamar, dengan Asila itu sa

