Berjalan dengan kaki menghentak ke ubin, tiga gaun di tangan diberikan Zefanya pada Regina. Ia mengulum bibir yang sudah sangat ingin melontarkan kata-kata mutiara pada w*************a suaminya. Tak tahu kalau Zefanya sedang berjalan ke arahnya, Sean justru menerima godaan Devira untuk sekadar bersenang-senang. “Nah, coba jelaskan sentuhanku yang mana yang membuatmu selalu merindukanku, hmm?” Devira tertawa pelan, lalu mengedipkan satu mata. Ia berbisik manja, “Sentuhanmu yang membawaku naik ke puncak dunia, Tampan. Sentuhan di sini ....” Tanpa malu, perempuan itu mengamit jemari telunjuk Sean dan menyentuhkan ke area pangkal pahanya. Lalu, ia mendesah lirih, “Kamu sungguh jagoan jika sudah menyentuhku di sana.” Sean mengembus napas sembari tersenyum nakal. “Aku memang sangat menyukai