Raga bersiap mengenakan pakaian terbaiknya. Sosoknya yang tampan tampil menggoda dan menawan hati. Raga memang memiliki ciri fisik seperti papanya namun dengan karakter yang lebih mendekati mamanya. Berbeda dengan kedua adiknya, Dega dan Kila yang memiliki ciri fisik seperti mamanya, tapi sifat dan sikapnya begitu mirip papanya.
Ia bergerak menuju ruang makan dan melihat kalau baru ada Kila di situ.
"Dega mana?" tanya Raga.
"Aku sudah ketuk pintu kamarnya, tapi tidak juga dijawab," Kila menggeleng.
Raga akhirnya berdiri dan berjalan menuju kamar adiknya itu. Di depan pintu ia mengetuknya berulang kali, tapi Dega tidak menjawabnya. Akhirnya, Raga membuka pintu dan masuk.
"Dega!" Raga kaget melihat adiknya itu sedang bermain games di depan komputer dengan headphones di telingan
