FLASHBACK // 15 TAHUN LALU (1)

1539 Kata

Gala termenung sambil telungkup di atas meja belajarnya. Pikirannya mengenang mama Kahiyang. Tangannya mengelus luka di punggungnya yang rasanya seperti masih sakit padahal luka itu sudah mengering. Mungkin karena rasa sakit itu sesungguhnya bukan persoalan luka tapi permasalahan kehilangan mama. Orang yang paling ia sayang di dunia ini. Hidupnya seperti tidak bergairahh akhir akhir ini. "Gala, makan dulu," Om Suta muncul di pintu kamarnya. Kalau papa bepergian ke luar negeri dalam waktu cukup lama, Om Suta memang menemaninya di rumah. Setidaknya aku tidak sepi sendiri di rumah ini. Apalagi dengan foto mama yang terpasang di dinding. Begitu banyak kenangan indah saat mama masih hidup. Air mata menetes ke pipinya. Gala dengan cepat menghapusnya, "Jangan cengeng Manggala!" Ia

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN