Aya memukul d**a Gala berulang kali, "Kamu gila! Gila!" Gala tersenyum, "Aku memang gila. I'm crazy for you." "Aya kamu pergi selama lima belas tahun dari hidupku! Apa kamu pikir akan aku biarkan kamu pergi lagi?" Gala mengangkat dagunya dan mencium bibirnya. "Ta-tapi tanganku berbalut gips. Bagaimana mungkin menikah dengan tangan seperti ini?" Aya menatap Gala dengan perasaan bingung. "Kenakan tangan panjang! Jangan mempersulit niat baikku! Kamu sudah menerima lamaranku bukan?" Gala mengecup kening Aya berulang kali. "Apa bedanya menikah sekarang atau nanti?" Gala tersenyum. "Bedanya? Mmm..." Aya bingung. "Apa ya..." "Ah, Kirani!" Gala mengecup bibirnya, "Apa lagi?" Ia mengangkat tubuh Aya dan memutarnya, "Hentikan semua kepura puraan ini. Kamu dan aku tidak lagi bisa terpis