"Gala.. Aku hamil.." Aya tersenyum lebar. "I-ini cepat sekali.." Aya tak percaya. Gala memeluk istrinya, "Aku juga tak percaya. Rasanya seperti baru kemarin aku berubah dan melamar seorang perempuan." "Ta-tapi menjadi seorang ayah? Secepat ini?" Gala dengan gugup membayangkan segalanya. Ia memang berharap keturunan dari istrinya, tapi tetap saja saat berita itu ia dengar, rasa gugup itu ada. Aya tersenyum, "Apa? Kamu mau mundur?" Gala membelalak, "Tidak mungkin. Aku hanya kaget." Aya naik ke pangkuan Gala dan melingkarkan kedua tangannya di leher suaminya, "Kamu harus menjagaku dan bayi kita." "Kehamilanmu adalah berkah ganda untukku," Gala tergelak. "Apa itu?" Aya tersenyum lebar. "Aku memiliki keturunan dari perempuan yang aku sayang, itu sudah jelas berkah yang besar. S