Aya memperhatikan Tari dan Radit yang duduk berdampingan untuk memulai prosesi akad nikah. Ia memperhatikan suaminya yang duduk di sisi kiri dengan serius mengikuti jalannya acara. Perannya sebagai saksi begitu penting bagi Gala. Bagaimanapun Radit hanya akan menikah sekali seumur hidup.
Manggala! Tahan air matamu! Jangan menangis!
Aya mengatupkan bibirnya menahan tawa mengingat suaminya yang sedikit berubah akhir akhir ini. Gala jadi lebih mellow dan mudah tersentuh.
Aku sedikit khawatir kalau kamu tiba tiba menangis. Kontrol dirimu Gala! Jangan menarik perhatian orang orang. Lagakmu itu seperti menikahkan anakmu saja.
Aya lalu menoleh ke arah Raga yang tertidur di stroller.
Apalagi nanti saat kamu menikah? Mungkin papamu akan banjir air mata kemana mana..
Aya kembali menga
