Aku dan Nada sudah berada di rumah mama, berencana untuk hidup bersama, menjadi satu keluarga lagi setelah sekian lama. Elvira masih di sana, menemani ibuku karena belum menikah. Namun, dia tidak banyak menghabiskan banyak waktu dengan mama karena pekerjaan. Lagipula setelah menikah dengan pasangannya, yang memang sudah ada, Gilang namanya, mereka akan tinggal di rumah yang sudah Gilang persiapkan untuk mereka hidup setelah menikah nanti. Aku mengerti kekhawatiran mama, keadaanku juga tidak memungkinkan untuk menolak, jadi aku setuju dengan usulan mama untuk hidup dengan nyaman di rumah di mana aku lahir dan dibesarkan sampai berusia dua puluh delapan tahun. Saat usiaku tiga puluh enam, aku kembali ke sini. Ke kampong halaman dengan status sebagai janda dengan satu anak.
Aku d
