CHAPTER 48

1328 Kata

Cahaya mentari memasuki jendela kamar yang kini Sabelle dan Shalter tempati. Cahaya itu menggelitik mata Sabelle seolah menyuruhnya untuk terbangun. Dan ya, Sabelle membuka matanya dan mendapatkan hari sudah pagi. Sabelle meregangkan tubuhnya dan langsung merintih seketika saat punggungnya terasa sangat sakit. Pasti itu karena dorongan Anne kemarin padanya. Sabelle memegang punggungnya dan berpikir apakah terdapat memar di sana. Bangkit dari kasur, Sabelle membuka tirai jendela yang terasa menghentikannya untuk melihat keluar. Setelah itu ia duduk di tepian kasur sembari memandangi langit terang dari kaca jendela. Hari ini terlihat sangat cerah, tidak seperti hatinya yang menggelap. Bagaimana bisa ia kembali jatuh dalam lubang yang sama, dimana Peterlah yang membuat lubang tersebut. Sab

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN