CHAPTER 22

1294 Kata

Damien yang habis mengantar Sabelle ke rumahnya ternyata belum pergi dari perkarangan rumah tersebut. Damien benar-benar ingin melihat Sabelle masuk ke dalam rumah dan selebihnya karena ia menyesal karena tidak mengatakan apa yang ia ingin katakan sedari tadi. "Aku mencintaimu sejak dua tahun yang lalu, Sabelle. Maukah kau menjadi pacarku?" tanya Damien sembari menatap serius mainan mobilnya yang mana ialah pot bunga yang jika bunganya di pegang maka akan terus memantul. "Itu terlalu formal dan terdengar seperti kartun drama saja," sahutnya setelah menyadari jika apa yang ia katakan tadi sangat tidak bagus. Ya, Damien sedang mempraktikan kata-kata yang akan dikeluarkannya tadi atau akan dikatakannya besok. Damien merasa lemah karena tidak bisa mengatakan hal itu bahkan dengan jelas ia m

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN