"Shalter," sapa Peter dengan hangat. Tatapan Shalter yang tadinya terkejut kini berubah menjadi tajam. "Apa yang kau lakukan di sini?" "Aku merindukanmu, Shalter." Shalter menatap sinis Peter. "Setelah apa yang kau lakukan pada kami?" tanyanya. "Shalter, aku merasa bersalah akan hal itu dan aku tahu aku tidak bisa memutar waktu untuk mencehah hal itu terjadi. Aku sungguh menyesal, jadi kumohon maafkan aku, Shalter." Peter memohon hingga berlutut di bawah kaki Shalter dan membuat beberapa pasang mata melihat mereka. Merasa risih, Shalter mengangkat tubuh Peter agar bangun dan berkata, "Berdirilah, kita bicarakan di tempat yang lain." "Tapi bagaimana dengan sekolahmu?" tanya Peter. "Kau harus meninggalkan pesan untuk guruku, bilang jika aku sakit," gumam Shalter kecil sembari melihat