Langit sore itu berwarna jingga lembut, tapi udara di ruang keluarga rumah besar keluarga Robert terasa mendadak beku. Kenn duduk di ruangan tengah. Di depannya, Sky dan Star—orang tuanya—duduk terpaku di sofa. Wajah mereka seperti patung yang retak oleh kejutan. Avann, saudara kembar Kenn, hampir menjatuhkan gelas anggurnya. “Aku … sudah menikah di Italia,” ucap Kenn perlahan, suaranya tegas namun tetap santai seperti biasanya. Star menghela napas panjang, matanya menatap serius ke arah sang putra. “What? Tanpa pemberitahuan? Di Italia? Dengan siapa?” “Dengan Alyssa Sylvester,” sahut Kenn. Avann adalah yang pertama memecah kebekuan. “Oke, congratulation, Brother.” Avann mengangkat gelas anggurnya dan tersenyum pada saudara kembarnya. Tapi Sky masih diam. “Dad?” desak Kenn.