Pagi itu, langit terlihat mendung, seolah-olah alam pun merasakan kegelisahan yang sedang melanda hati Star. Wanita itu duduk di tepi ranjang, memandangi ponsel yang tergeletak di atas meja dengan tatapan kosong. Dia baru saja memutuskan untuk mengambil cuti dari pekerjaannya—sesuatu yang belum pernah dia lakukan sebelumnya. Namun, dalam kondisi seperti ini, dia tidak bisa berpikir jernih apalagi bekerja. Pikirannya dipenuhi oleh kebingungan dan ketakutan yang sulit dikendalikan akibat kehamilan yang tak pernah dia prediksi. Star menarik napas panjang, mencoba menenangkan dirinya sendiri. Dia tahu bahwa menghindari masalah bukanlah solusi, tapi untuk saat ini, dia hanya ingin berada di apartemennya sendiri, jauh dari hiruk-pikuk dunia luar. Setelah beberapa jam termenung, dia ak