Malam itu, langit dipenuhi awan kelabu yang tampak berat, seolah-olah siap menumpahkan hujan kapan saja. Lampu-lampu jalan di sepanjang kota mulai menyala satu per satu, menciptakan bayangan panjang yang terpantul di genangan air kecil di trotoar. Sky melangkah pelan menuju apartemennya, tas kerja di tangannya terasa lebih berat dari biasanya. Pikirannya masih dipenuhi oleh kekacauan emosi yang sulit dia kendalikan—kemarahan, kekecewaan, rasa bersalah, dan ketidakpastian tentang masa depan hubungannya dengan Star. Setelah beberapa hari menginap di hotel dekat perusahaan, Sky akhirnya memutuskan untuk pulang ke apartemennya. Dia tahu bahwa dia tidak bisa terus-menerus lari dari masalah ini. Dia harus menghadapi kenyataan, harus mencoba memahami apa yang sebenarnya terjadi antara di