Cahaya matahari pagi masuk lewat korden putih di kamar rumah sakit. Udara dingin terasa menusuk kulit, meskipun sudah ada penghangat ruangan, namun Star tidak merasakannya. Matanya perlahan terbuka, memandang langit-langit kamar yang asing dengan pandangan kosong. Dia mencoba menggerakkan tubuhnya, tapi rasanya begitu berat, seolah-olah seluruh tenaganya telah hilang. Tubuhnya terasa lemah, dan pikirannya masih dipenuhi oleh bayangan-bayangan kemarahan Sky. "Di mana aku?" gumam Star pelan, suaranya serak seperti orang yang baru bangun dari tidur panjang. Seorang perawat yang sedang berdiri di samping tempat tidurnya langsung tersenyum ramah saat melihat Star membuka matanya. "Anda sudah sadar, Nona Star. Anda pingsan di sebuah apotek tadi. Mereka langsung membawa Anda ke rumah saki