Star duduk diam di ruangannya, membiarkan keheningan mengisi setiap sudut ruangan yang sebentar lagi akan dia tinggalkan. Pandangannya menerawang, pikirannya mengulang kembali percakapan yang baru saja terjadi antara dirinya dan Kevin Wallace—CEO baru yang tiba-tiba mengambil alih posisi ayahnya. Dia sadar bahwa keputusannya mungkin impulsif, tetapi tidak ada lagi yang bisa dia lakukan untuk membenahi keadaan. Ia telah mengatakannya dengan jelas kepada Kevin tadi bahwa hari ini, dia akan mengundurkan diri. Tangannya meraih laptop di atas meja, membuka email, dan mulai mengetik surat pengunduran dirinya. Setiap kata yang dia tulis terasa seperti melepaskan sesuatu yang membebaninya. Ia tidak akan membiarkan dirinya dikendalikan oleh Kevin, pria yang memiliki rencana tersembuny