Perjalanan mereka memakan waktu nyaris satu jam lebih karena terjebak kemacetan. Akhirnya, Raymond berhasil membelokkan mobilnya ke sebuah mall besar, yang menjadi salah satu mall elit di ibukota.
Toko-toko yang berada di mall ini rata-rata adalah toko-toko dari merk-merk terkenal dan mewah yang berada di dunia. Pengunjung di mall ini hanya terbagi menjadi dua bagian. Orang yang sangat kaya yang mampu berbelanja dan orang biasa yang hanya sekedar melihat-lihat saja, dan tak akan pernah mampu berbelanja meski sudah menabung hingga puluhan tahun sekalipun. Bahkan untuk barang kategori ‘biasa saja’ di mall ini bernilai lebih dari 100 juta.
“Apa yang kau cari disini, Ray?”
“Ikut saja.” Raymond menggandeng Caroline menuju sebuah toko perhiasan. Di etalase toko itu, berlian dengan berbagai u
