“Tangannya terkena radang dingin, jika kita tidak segera melakukan tindakan, Marco bisa kehilangan tangannya. Bawa dia ke helikopter, kita harus segera ke rumah sakit.” Sierra bergegas memberikan perintah. “Tetapi, dok, bagaimana dengan obat yang berada di tangannya? Jika tidak dikeluarkan, obat itu…” Salah seorang perawat mengingatkan Sierra. Sierra mengangkat wajahnya menatap Daniel yang juga sedang menatapnya. Meski keduanya tidak mengatakan apapun, tetapi Sierra bisa mengerti arti tatapan Daniel. “Kita lakukan di helikopter. Kita tidak bisa membuang-buang waktu disini.” “Te-tetapi dok, guncangan di helikopter akan…” Perawat itu kembali mengingatkan. “Aku bisa menanganinya! Ayo, cepat!” Sierra bergerak mundur, memberikan ruang bagi dua orang prajurit yang bergegas mengangkat tandu