“Tolong! Toloooong!” Angel kembali berteriak, suaranya pecah memohon pertolongan. “Diam, kamu! Enggak akan pernah ada yang bisa menolongmu di sini!” balas pria itu dengan suara dingin, diikuti tawa mengerikan yang menggema di antara teman-temannya. Sementara itu, di sisi lain ruangan yang gelap dan penuh hiruk-pikuk, Alex baru saja masuk ke dalam diskotik. Ia menyapu pandangannya ke sekeliling, mencari-cari sosok Angel di antara kerumunan. “Di mana Angel?” gumamnya gelisah, terus melangkah lebih dalam ke setiap sudut, berharap menemukan jejak keberadaannya. “Lepasin! Awas kamu!” Angel berteriak lantang, suaranya penuh kemarahan ketika pria itu kembali mencoba menyentuhnya. “Sudahlah, Cantik! Nurut saja sama aku,” pria itu menyeringai, suaranya sarat dengan nada mengejek. Ia terus t