bc

HASRAT LIAR BOCIL MERESAHKAN

book_age18+
3.1K
IKUTI
17.4K
BACA
forbidden
love-triangle
one-night stand
age gap
kickass heroine
stepfather
drama
bxg
brilliant
friends with benefits
like
intro-logo
Uraian

WARNING 21+

Dipertemukan dalam keadaan yang sama-sama galau dan kesepian, membuat Angel seorang gadis ABG cantik berusia 20 tahun, terjerat dalam hubungan cinta semalam dengan Alex, pria beristri berusia 35 tahun yang tak lain juga adalah sahabat dari kakaknya. Keduanya semakin terbuai dalam ketertarikan yang tak dapat dihentikan, meskipun mereka sadar betul bahwa apa yang mereka lakukan adalah sebuah pengkhianatan. Batas-batas moral semakin kabur saat Angel dan Alex terus terperangkap dalam hubungan yang penuh gairah dan dosa. Namun, bagaimana nasib cinta mereka? Akankah hubungan ini terus berlanjut meski harus menyakiti banyak pihak, ataukah kenyataan pahit akan menghentikan cinta mereka di tengah jalan?

chap-preview
Pratinjau gratis
BAB 1
DI RUMAH ALEX. Waktu menunjukkan pukul 09.00 malam. Di dalam kamar, Alex terlihat tak sabar. Matanya terpaku pada layar di depannya, sementara pikirannya melayang. “Sayang, ayo cepetan, Sayang! Mas udah nggak tahan, nih!” ucap Alex, memanggil istrinya yang sejak tadi sibuk di ruang kerja kecil di dekat kamar mereka. Dessy, istrinya, menjawab dari balik layar laptop, “Iya, Mas, sebentar! Ini pekerjaanku masih nanggung!” Alex semakin resah, hasratnya tak terbendung. Dia mulai mengusap-usap bagian luar celana dalamnya, merasa sesak karena hasrat yang terpendam. Namun, sekali lagi jawaban yang ia dapatkan hanyalah, “Sebentar lagi juga selesai kok!” Kesal, Alex mencoba mengalihkan perhatiannya. Namun, pikirannya kembali lagi ke Dessy. “Kamu sibuk dengan pekerjaanmu terus, kapan punya waktu buat Mas?” gumamnya pelan, menahan kesal. Dengan berat hati, Dessy akhirnya menutup laptop dan menghampiri Alex yang masih gelisah. “Ya ampun, Mas. Sabar sebentar napa?” katanya. “Ah, sssssttt! Nggak bisa, Sayang. Mas sudah nggak kuat banget, nih!” jawab Alex lagi keberatan menahan hasratnya. “Ah, sssssttt! Usap-usapin punya Mas, Sayang!” pintanya. “Ah, sssssttt! U-usap-usap, Sayang!” pintanya lagi sambil buru-buru menarik tangan Desi, mengarahkannya tepat ke bagian pribadinya penuh dengan nafsu. Drrrttttt, drrrttttt, drrrttttt! Belum juga Dessy melakukan semua itu, tiba-tiba ponselnya bergetar karena ada telepon masuk. “Sebentar dulu ya, Mas. Aku mau angkat telepon dulu,” ucapnya sambil berlalu, tanpa banyak bicara lagi. Di ujung telepon, terdengar suara yang membuat wajah Dessy berubah serius. “Iya, halo... Baik! Secepatnya saya akan ke rumah sakit sekarang!” Kenyataannya, Dessy bukan hanya seorang istri. Dia adalah dokter andalan di sebuah rumah sakit besar, dan panggilan malam ini bukan hal yang baru baginya. Selesai bicara, Dessy menutup telepon dan bersiap-siap pergi. “Mas, sekarang aku harus ke rumah sakit. Ada pasien mendesak yang harus aku operasi malam ini juga!” Alex terdiam, kecewa, namun tak bisa berbuat apa-apa. Ia tahu bagaimana pekerjaannya menuntut dedikasi penuh dari Dessy, tetapi di dalam hati, ia tetap merasa terlupakan. Sebelum pergi, Dessy menambahkan, “Kayaknya malam ini aku pulang pagi. Urusan bekal dan keperluan sekolah Luna, biar Bibi saja yang urus.” Setelah kepergian Dessy, Alex hanya menghela napas panjang, frustasi dengan keadaan. Hanya mengenakan celana dalam (boxer) ia keluar menuju balkon, mencari angin malam untuk meredakan emosi sambil menghisap rokok. Setelah merasa agak tenang, ia kembali ke dalam kamar, berpakaian, dan melangkah keluar rumah. Saat berjalan menuju pintu, ia berpapasan dengan Mbok Ijah, asisten rumah tangganya. “Mbok, Luna sudah tidur?” tanyanya dengan nada datar. “Sudah, Pak,” jawab Mbok Ijah sopan. Alex mengangguk singkat. “Kalau Ibu Dessy telepon nanti, bilang saja saya ke rumah Andra, ada urusan,” katanya sebelum bergegas menuju mobil. Setengah jam kemudian... Di dalam gemerlap lampu klub malam, Alex terlihat menghampiri tiga orang temannya yang sudah menunggu. Ternyata, Alex datang ke tempat hiburan malam, bukan ke rumah Andra. Joni, Andi, dan Beni, masing-masing dengan gelas minuman di tangan, langsung menyambutnya dengan teriakan. "Woy, Brooo!" seru Joni, segera meraih tangan Alex untuk berjabat. "Alex Pratama! Mantan penghuni lama klub malam ini!" lanjut Joni sambil tertawa, menepuk punggung Alex. Alex tersenyum tipis, mengenang masa-masa sebelum ia menikah dengan Dessy. Sudah lama ia tak menginjakkan kaki di tempat ini. "Tumben banget lo ke sini, Bro? Biasanya paling susah diajak nongkrong di sini," timpal Beni sambil menatap Alex dengan alis terangkat. "Hahaha, si Alex ini udah berubah semenjak nikah, dia sekarang suami teladan," tambah Andi sambil terkekeh. "Takut nggak dikasih jatah malam Jumat sama bininya," godanya, membuat Joni dan Beni tertawa. Alex hanya tersenyum dingin. Ia tidak terlalu peduli dengan canda gurau teman-temannya. "Oh, iya. Ngomong-ngomong si Andra ke mana, ya?" tanya Alex tiba-tiba, mencoba mengalihkan pembicaraan. "Gue udah coba telepon dia berkali-kali, tapi nggak diangkat-angkat. Gue kira dia di sini bareng kalian." "Gue nggak tahu, Bro. Dari tadi juga nggak lihat batang hidungnya," jawab Beni sambil menyesap minumannya. Alex mengerutkan kening. Ada sesuatu yang mendesak dalam urusannya dengan Andra, namun sepertinya teman mereka itu sulit dihubungi. Dengan kesal, ia meraih botol minuman beralkohol dari meja di depannya dan langsung menenggaknya. Namun, baru saja ia menenggak minuman itu, sebuah kejadian tak terduga terjadi. PRAAAAAK!! Botol alkohol yang dipegangnya pecah seketika, jatuh ke lantai dan mengakibatkan minuman itu tumpah ke kemeja putih yang dikenakannya. "Eh, maaf banget, Om!" seorang gadis remaja ABG yang tak sengaja menabraknya langsung meminta maaf dengan wajah panik. Dia bersama dua temannya yang tertawa-tawa, terlihat baru saja masuk ke dalam klub tersebut. Alex menghela napas panjang, menahan kesal. Dengan pelan, ia menyeka minuman yang membasahi kemejanya. "Nggak apa-apa," jawabnya sambil mencoba mengendalikan emosinya. Namun dalam hatinya, kekesalannya semakin memuncak—bukan hanya karena kemejanya yang basah, tapi juga masalah yang sedang menghantui pikirannya sejak awal malam ini dengan Dessy, istrinya.

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

Papa, Tolong Bawa Mama Pulang ke Rumah!

read
4.2K
bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
167.2K
bc

My husband (Ex) bad boy (BAHASA INDONESIA)

read
292.2K
bc

Tentang Cinta Kita

read
212.1K
bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
151.8K
bc

Ketika Istriku Berubah Dingin

read
3.3K
bc

TERNODA

read
192.5K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook