Bab 22

1241 Kata

Malam sebelum lomba, suasana di dalam istana Hanyuan begitu hening, seolah semua orang menahan napas. Di sebuah ruangan khusus, Niken duduk dengan wajah tegang, kedua tangannya menggenggam erat gulungan resep obat herbal yang akan digunakannya. “Kenapa jantungku berdegup secepat ini…?” gumam Niken lirih, matanya sayu menatap meja penuh botol obat, ramuan, dan gulungan catatan. Kaisar memperhatikannya, lalu berusaha menenangkan. “Tenanglah, Xin Yao. Kamu tabib terbaik yang dimiliki Hanyuan. Kamu pasti bisa mengalahkan mereka.” Niken menggertakkan gigi. “Paduka pikir ini mudah? Kalau aku kalah, aku yang menyeret Hanyuan ke dalam masalah besar. Aku tak mau jadi alasan kerajaan ini kalah harga diri.” Kaisar Zhen tersenyum lembut, lalu berkata, “Kenapa wajahmu seperti orang yang mau dihukum

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN